Ilmuguru.org - Dalam kesempatan kali ini IG (lmuguru) akan mencoba memberikan sedikit sebaran materi tentang Contoh Judul dan Laporan Penelitian Tingkat SMP/MTs Kelas 7/VII.
Besar harapan kami dengan adanya sebaran Contoh File PTK Seni Budaya Tingkat SMP/MTs Kelas 8/VII bisa memberi manfaat untuk anda yang ingin segera menyusun laporan PTK tersebut.I
SARI
Abdurrahman, Lukman. 2014. Pemanfaatan Film Animasi dalam Pembelajaran Menggambar Ilustrasi di Kelas VIII SMP Negeri 2 Tersono-Batang. Skripsi. Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : Mujiyono, S.Pd., M.Sn. i-xxi, 180 halaman.
Kata kunci: Film Animasi, Menggambar Ilustrasi, Pembelajaran Seni Rupa.
Kemampuan menggambar ilustrasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tersono masih rendah. Diperlukan media yang tepat dalam kegiatan pembelajaran menggambar ilustrasi. Peneliti merumuskan pembelajaran menggambar ilustrasi dengan pemanfaatan film animasi sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar ilustrasi. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana proses pembelajaran menggambar ilustrasi melalui pemanfaatan film animasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 02 Tersono Batang? (2) Apakah pembelajaran menggambar ilustrasi melalui pemanfaatan film animasi dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 02 Tersono Batang?
Desain penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan yang dilakukan dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tersono. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, tes praktik dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan dalam menggambar ilustrasi melalui pemanfaatan film animasi. Film animasi yang diaplikasikan dalam proses pembelajaran menggambar ilustrasi adalah film animasi dengan judul Up. Peningkatan tersebut diperoleh berdasarkan tiga aspek penilaian menggambar ilustrasi, yaitu aspek: (1) proses terdiri dari Pembuatan sket dan pewarnaan, (2) Teknik terdiri dari penggunaan alat dan bahan serta pendekatan, (3) hasil terdiri dari Kelancaran dan keluwesan garis, mengembangkan imajinasi, kualitas visual karya serta keaslian dan kebaruan ide. Hasilnya dapat diketahui bahwa rata-rata nilai siswa pada kondisi awal/prasiklus sebesar 68 meningkat menjadi 69 pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 78 pada siklus II. Adapun besarnya selisih peningkatan dari kondisi awal ke siklus I sebesar 1, dari siklus I ke siklus II sebesar 9, dan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 10.
Saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut: pertama guru seni rupa hendaknya dapat memanfaatkan dan menggunakan media seperti film animasi dalam pembelajaran, yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa dalam belajar. Kedua pakar atau praktisi pendidikan seni perlu melakukan penelitian serupa dengan mengembangkan pemanfaatan media lain yang lebih menarik, untuk memperkaya inovasi dalam pembelajaran.
SARI
Anggoro Hamdan Saputro. 2013Penggunaan Pendekatan SAVI Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Apresiasi Musik Nusantara Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 7 Pemalang.. Skripsi Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I Ds. Eko Raharjo, M.Hum dan Pembimbing II Abdul Rachman, S.Pd, M.pd.
SAVI adalah sebuah metode pendekatan yang terdiri dari 4 aspek yaitu: Somatis dengan bergerak, Auditori dengan mendengarkan, Visual dengan melihat dan Intelektual dengan memecahkan masalah. Minat siswa terhadap pembelajaran dengan SAVI sangat tinggi. Hal itu dikarenakan pendekatan SAVI dirasa menarik, mudah dimengerti dan menyenangkan bagi siswa. Permasalahan yang dikaji yaitu: (1) apakah penggunaan pendekatan SAVI dapat meningkatkan aktivitas belajar apresiasi musik nusantara pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 7 Pemalang dan (2) apakah penggunaan pendekatan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar apresiasi musik nusantara pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 7 Pemalang. Manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai bahan kajian terhadap guru untuk menambah pengetahuan dalam upaya pemanfaatan pendekatan SAVI dalam proses belajar mengajar.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menguraikan tentang langkah pembelajaran dan hasil proses pembelajaran dengan pendekatan SAVI. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis, observasi, dokumentasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan meliputi analisis data primer (hasil belajar) dan data sekunder (pengamatan langsung).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengamatan aktivitas menunjukkan pada pra siklus aspek perhatian 13 anak skor tinggi, interaksi 14 anak skor tinggi, penugasan 13 anak skor tinggi dan kerjasama 12 anak skor tinggi. Pada siklus 1 aspek perhatian 22 anak skor tinggi, interaksi 21 anak skor tinggi, penugasan 22 anak skor tinggi dan kerjasama 21 anak skor tinggi. Pada siklus 2.1 aspek perhatian 29 anak skor tinggi, interaksi 29 anak skor tinggi, penugasan 29 anak skor tinggi dan kerjasama 28 anak skor tinggi. Pada siklus 2.2 aspek perhatian 34 anak skor tinggi, interaksi 34 anak skor tinggi, penugasan 34 anak skor tinggi dan kerjasama 33 anak skor tinggi. Sedangkan, nilai hasil belajar siswa pada pra siklus, siswa yang mengalami ketuntasan hanya 25%. Pada siklus 1 ketuntasan siswa mengalami kenaikan sebesar 47%. Pada siklus 2 pertemuan 1 ketuntasan siswa meningkat sebesar 65%. Pada Siklus 2 pertemuan 2 ketuntasan siswa mengalami peningkatan sebesar 90%.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa pendekatan SAVI dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar apresiasi musik nusantara pada siswa serta penulis menyarankan agar pendekatan SAVI ini dapat terus diterapkan guru dalam proses pembelajaran di sekolah agar aktifitas dan hasil belajar siswa dapat lebih baik lagi.
SARI
Kris Hari Septianto. 2013. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Ansambel Musik Melalui Media Midi pada Siswa Kelas VIII H di SMP Negeri 3 Ungaran. Skripsi. Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dr. Udi Utomo, M.Si. Pembimbing II Drs. Wagiman Joseph, M.Pd.
Kata kunci: peningkatan, motivasi belajar, hasil belajar, ansambel musik, media midi.
Motivasi dan hasil belajar ansambel musik di SMP Negeri 3 Ungaran masih terdapat permasalahan yang disebabkan banyaknya siswa belum mencapai nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu nilai 70, sehingga masih tergolong rendah. Guna meningkatkan motivasi dan hasil belajar ansambel musik siswa, maka dilakukan penelitian dengan menerapkan media midi sebagai alat bantu pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan mengkaji berapa besar peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam memainkan ansambel musik dengan dibantu media midi.
Subjek yang diteliti adalah semua siswa kelas VIII H SMP Negeri 3 Ungaran sebanyak 33 siswa. Fokus penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan melalui dua siklus. Data yang diperoleh berupa prosentase motivasi belajar siswa berdasarkan hasil angket dan nilai hasil belajar ansambel musik dari penilaian unjuk kerja. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitaif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari hasil angket motivasi belajar siklus I pada aspek hadiah 78,79%, interaksi dengan guru 67,05%, dan kondisi saat pembelajaran berlangsung 76,26%. Sedangkan hasil angket motivasi belajar siklus II pada aspek hadiah 81,81%, interaksi dengan guru 71,21%, dan kondisi saat pembelajaran berlangsung 80,43%. Sementara hasil dari nilai rata-rata pada prasiklus sebesar 66,9 dan penilaian unjuk kerja pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 71,18, serta pada siklus II yang meningkat menjadi 79,33.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dengan media midi mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar ansambel musik. Saran yang diberikan dengan hasil penelitian ini khususnya kepada guru yaitu untuk meningkatkan hasil pembelajaran dan motivasi belajar seni musik perlu adanya variasi media pembelajaran karena terbukti dalam penelitian ini dengan penggunaan media midi sebagai alat bantu dalam mengajarkan ansambel musik, mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan juga meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu juga saat ini telah dikembangkan berbagai program musik yang dapat dioperasikan dengan perangkat komputer sehingga guru hendaknya meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan aplikasi program musik yang ada untuk meningkatkan kuailitas pembelajaran. Keterbatasan peneliti diharapkan dapat disempurnakan oleh guru untuk melanjutkan penelitian ini sehingga diharapkan seluruh siswa bisa mencapai nilai lebih dari cukup.
SARI
Dzil Ikram, Fadhli. 2014. Upaya Meningkatkan Minat dan Keterampilan Bermain Gitar Dengan Menggunakan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII H di SMP Negeri 3 Patebon Kendal Tahun Ajaran 2014/2015. JurusanPendidikan Seni Drama, Tari, dan MusikFakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang,Pembimbing: Drs. MohMuttaqin, M.Hum.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Jigsaw, Minat dan Keterampilan Bermain Gitar, SMP Negeri 3 Patebon Kendal.
Rendahnya minat dan keterampilan bermain gitar yang diperoleh siswa SMP Negeri 3 Patebon Kendal pada materi bermain gitar dipengaruhi oleh model pembelajarandan metode yang digunakan guru ketika meyampaikan materi.Oleh sebab itu, diperlukan sebuah model pembelajaran yang mampu meningkatkan minat dan keterampilan siswa dalam pembelajaran bermain gitar. Model pembelajaran kooperatif Jigsaw, dipilih untuk memperbaiki minat dan keterampilan siswa SMP Negeri 3 Patebon Kendal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis peningkatan minat dan keterampilan bermain gitar melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif Jigsawpada peserta didik kelas VIII H SMP Negeri 3 Patebon Kendal.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Pengambilan data dilaksanakan melaluitahap pra siklus,siklus 1, dan siklus 2. Teknik pengambilan datadengan teknik angket, observasi, wawancara, pengamatan, tes dan nontes. Teknik analisis data adalah deskriptif kuantitatif. Selain itu, peneliti juga menggunakan analisis refleksi dan pembahasan evaluatif dalam menyajikan bahasan dari hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan minat belajar bermain gitar siswa kelas VIII H SMP Negeri 3 Patebon Kendal. Hal ini dapat dilihat dari minat belajar bermain gitar siswa dari 31 orang siswa, diperoleh data prosentase awal minat bermain gitar sebanyak 14 (45,16%) siswa kategori minat rendah, 8 (25,80%) siswa kategori minat sedang, 9 (20,03%) siswa kategori minat tinggi pada kegiatan pra siklus, sebanyak 0 (0%) siswa kategori minat rendah, 20 (64,51%) siswa kategori minat sedang, 11 (35,48%) siswa kategori minat tinggi pada siklus I, dan sebanyak 0 (0%) siswa kategori minat rendah, 10 (32,25%) siswa kategori minat sedang,21 (67,74%) siswa kategori minat tinggi pada siklus II. Setelah semua siklus selesai dilakukan, minat belajar siswa meningkat sebanyak 13 (41,93%) dari kegiatan pra siklus. Selain itu, model pembelajaran Jigsaw juga dapat meningkatkan keterampilan bermain gitar siswa kelas VIII H SMP Negeri 3 Patebon Kendal. Hal ini dapat dilihat dari nilai tes bermain gitar pada masing-masing aspek yang diteliti. Dari 31 orang siswa, diperoleh data prosentase awal tes bermain gitar sebanyak 60% siswa mendapat nilai kurang, 30% siswa mendapat nilai sedang dan 10% siswa mendapat nilai baik pada kegiatan pra siklus, sebanyak 21% siswa nilai kurang, 60% siswa nilai sedang, dan 18% siswa nilai baik pada siklus I, dan sebanyak 7,5% siswa nilai kurang, 39% siswa nilai sedang, dan 52% siswa nilai baik pada siklus II. Setelah semua siklus selesai dilakukan, nilai tes bermain gitar siswa meningkat sebanyak 49% dari kegiatan prasiklus.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, guru disarankan untuk menerapkan model pembelajaran tersebut dalam materi-materi praktek lainnya baik untuk mata pelajaran seni musik maupun mata pelajaran yang lainnya. Meskipun begitu, masih banyak model pembelajaran lain yang sekiranya dapat diterapkan dalam pembelajaran seni musik.
SARI
Devi, Siska NovyaShinta. 2013 Peningkatan Ketrampilan Menulis Naskah Drama Melalui Media Gambar Beseri Dengan Menggunakan Teknik Pengandaian Diri Pada Siswa Kelas VIII A SMP N 2 Kramat Kab.Tegal
Kata kunci: ketrampilan menulis, naskah drama, media gambar berseri, teknik pengandalian diri.
Pembelajaran menulis naskah drama kelas VIII A SMP N 2 Kramat menunjukkan hasil yang cukup memuaskan Hal ini disebabkan oleh tiga faktor yang berpengaruh yaitu faktor pendekatan yang digunakan guru dalam pembelajaran, faktor siswa, dan faktor lingkungan sekolah. Salah satu faktor yang paling berpengaruh dan harus segera dicari jalan keluarnya adalah faktor pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran. Selama ini, pendekatan yang digunakan guru masih tradisional dan kurang bervariasi. Ceramah menjadi pilihan utama dalam pembelajaran sehingga terkesan monoton. Hal ini, menyebabkan siswa merasa jenuh dan bosan dengan pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, adalah dengan mengubah pendekatan yang digunakan guru dalam pembelajaran.Salah satu pendekatan yang dapat digunakan sebagai alternatif yaitu dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan. Dalam pendekatan ini, guru diposisikan sebagai fasilitator dan motivator. Jadi, siswa yang dituntut untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
Berdasarkan paparan di atas, penelitian ini membahas permasalahan yaitu (1) bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis naskah drama siswa kelas VIII A SMP N 2 Kramat setelah mengikuti pembelajaran menulis naskah drama melalui media gambar berseri dengant eknik pengandalian diri, dan (2) bagaimana perubahan perilaku siswa kelas VIII A SMP N 2 Kramat setelah mengikuti pembelajaran menulis naskah drama melalui media gambar berseri dengan teknik pengandalian diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsi peningkatan keterampilan menulis naskah drama dan perubahan perilaku siswat ersebut setelah mengikuti pembelajaran menulis naskah drama melalui media gambar berseri dengan teknik pengandaian diri. Adapun manfaat penelitian ini adalah dapat memberi sumbangan teori mengenai pembelajaran menulis naskah drama melalui media gambar berseri dengan teknik pengandaian diri pada khususnya dan teori pembelajaran menulis pada umumnya. Selain itu, penelitian ini pun diharapkan bermanfaat bagi guru, siswa, dan sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus yang dilaksanakan pada siswa kelas VIII A SMPN 2 Kramat. Siklus I dan siklus II terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun variabel penelitiannya adalah keterampilan menulis naskah drama dan media gambar berseri dengan teknik pengandaian diri. Pengambilan data dilakukan dengan tes dan nontes. Alat pengambilan data tes yang digunakan yaitu berupa tes keterampilan menulis naskah drama, sedangkan alat pengambilan data nontes yang digunakanya itu berupa pedoman observasi, jurnal, wawancara, dan dokumen foto. Analisis data yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Berdasarkan analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual komponen pemodelan dapat meningkatkan keterampilan menulis naskah drama. Pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata sebesar 55,2 sedangkan padasiklus II, diperoleh nilai rata-rata sebesar75,15, jadi mengalami peningkatan dari siklus I kesiklus II sebesar 19,95 poin atau sebesar 36,14% dari rata-rata siklus I. Selain itu, perubahan perilaku dalam penelitian ini adalah para siswa menjadi lebih semangat, aktif mengikuti pembelajaran, dan siswa menjadi lebih senang serta termotivasi untuk mempraktekkannya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberi saran yaitu (1) para guru bahasa dan sastra indonesia dapat menggunakan media gambar berseri dengan teknik pengandaian diri untuk membelajarkan menulis naskah drama, (2) pembelajaran melalui media gambar berseri dengan teknik pengandaian diri dapat dijadikan sebagai alternatif bagi guru bidang studi lain dalam mengajar, (3) parapraktisi di bidang pendidikan atau peneliti lain dapat melakukan penelitian serupa dengan teknik pembelajaran yang berbeda.
Besar harapan kami dengan adanya sebaran Contoh File PTK Seni Budaya Tingkat SMP/MTs Kelas 8/VII bisa memberi manfaat untuk anda yang ingin segera menyusun laporan PTK tersebut.I
Download Contoh Judul dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Tingkat SMP/MTs Kelas 8 Mapel Seni Budaya
Berikut ini kami sajikan untuk anda agar bisa mengunduh contoh Judul dan Laporan PTK Seni Budaya Tingkat SMP/MTs Kelas 7 secara lengkap dan Utuh.
01.PEMANFAATAN FILM ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN MENGGAMBAR ILUSTRASI DI KELAS VIII SMP NEGERI 02 TERSONO BATANG
Download | Lukman AbdurrahmanSARI
Abdurrahman, Lukman. 2014. Pemanfaatan Film Animasi dalam Pembelajaran Menggambar Ilustrasi di Kelas VIII SMP Negeri 2 Tersono-Batang. Skripsi. Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : Mujiyono, S.Pd., M.Sn. i-xxi, 180 halaman.
Kata kunci: Film Animasi, Menggambar Ilustrasi, Pembelajaran Seni Rupa.
Kemampuan menggambar ilustrasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tersono masih rendah. Diperlukan media yang tepat dalam kegiatan pembelajaran menggambar ilustrasi. Peneliti merumuskan pembelajaran menggambar ilustrasi dengan pemanfaatan film animasi sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar ilustrasi. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana proses pembelajaran menggambar ilustrasi melalui pemanfaatan film animasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 02 Tersono Batang? (2) Apakah pembelajaran menggambar ilustrasi melalui pemanfaatan film animasi dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 02 Tersono Batang?
Desain penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan yang dilakukan dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tersono. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, tes praktik dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan dalam menggambar ilustrasi melalui pemanfaatan film animasi. Film animasi yang diaplikasikan dalam proses pembelajaran menggambar ilustrasi adalah film animasi dengan judul Up. Peningkatan tersebut diperoleh berdasarkan tiga aspek penilaian menggambar ilustrasi, yaitu aspek: (1) proses terdiri dari Pembuatan sket dan pewarnaan, (2) Teknik terdiri dari penggunaan alat dan bahan serta pendekatan, (3) hasil terdiri dari Kelancaran dan keluwesan garis, mengembangkan imajinasi, kualitas visual karya serta keaslian dan kebaruan ide. Hasilnya dapat diketahui bahwa rata-rata nilai siswa pada kondisi awal/prasiklus sebesar 68 meningkat menjadi 69 pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 78 pada siklus II. Adapun besarnya selisih peningkatan dari kondisi awal ke siklus I sebesar 1, dari siklus I ke siklus II sebesar 9, dan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 10.
Saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut: pertama guru seni rupa hendaknya dapat memanfaatkan dan menggunakan media seperti film animasi dalam pembelajaran, yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa dalam belajar. Kedua pakar atau praktisi pendidikan seni perlu melakukan penelitian serupa dengan mengembangkan pemanfaatan media lain yang lebih menarik, untuk memperkaya inovasi dalam pembelajaran.
02.PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR APRESIASI MUSIK NUSANTARA PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 7 PEMALANG
Download | Anggoro Hamdan SaputroSARI
Anggoro Hamdan Saputro. 2013Penggunaan Pendekatan SAVI Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Apresiasi Musik Nusantara Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 7 Pemalang.. Skripsi Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I Ds. Eko Raharjo, M.Hum dan Pembimbing II Abdul Rachman, S.Pd, M.pd.
SAVI adalah sebuah metode pendekatan yang terdiri dari 4 aspek yaitu: Somatis dengan bergerak, Auditori dengan mendengarkan, Visual dengan melihat dan Intelektual dengan memecahkan masalah. Minat siswa terhadap pembelajaran dengan SAVI sangat tinggi. Hal itu dikarenakan pendekatan SAVI dirasa menarik, mudah dimengerti dan menyenangkan bagi siswa. Permasalahan yang dikaji yaitu: (1) apakah penggunaan pendekatan SAVI dapat meningkatkan aktivitas belajar apresiasi musik nusantara pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 7 Pemalang dan (2) apakah penggunaan pendekatan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar apresiasi musik nusantara pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 7 Pemalang. Manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai bahan kajian terhadap guru untuk menambah pengetahuan dalam upaya pemanfaatan pendekatan SAVI dalam proses belajar mengajar.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menguraikan tentang langkah pembelajaran dan hasil proses pembelajaran dengan pendekatan SAVI. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis, observasi, dokumentasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan meliputi analisis data primer (hasil belajar) dan data sekunder (pengamatan langsung).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengamatan aktivitas menunjukkan pada pra siklus aspek perhatian 13 anak skor tinggi, interaksi 14 anak skor tinggi, penugasan 13 anak skor tinggi dan kerjasama 12 anak skor tinggi. Pada siklus 1 aspek perhatian 22 anak skor tinggi, interaksi 21 anak skor tinggi, penugasan 22 anak skor tinggi dan kerjasama 21 anak skor tinggi. Pada siklus 2.1 aspek perhatian 29 anak skor tinggi, interaksi 29 anak skor tinggi, penugasan 29 anak skor tinggi dan kerjasama 28 anak skor tinggi. Pada siklus 2.2 aspek perhatian 34 anak skor tinggi, interaksi 34 anak skor tinggi, penugasan 34 anak skor tinggi dan kerjasama 33 anak skor tinggi. Sedangkan, nilai hasil belajar siswa pada pra siklus, siswa yang mengalami ketuntasan hanya 25%. Pada siklus 1 ketuntasan siswa mengalami kenaikan sebesar 47%. Pada siklus 2 pertemuan 1 ketuntasan siswa meningkat sebesar 65%. Pada Siklus 2 pertemuan 2 ketuntasan siswa mengalami peningkatan sebesar 90%.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa pendekatan SAVI dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar apresiasi musik nusantara pada siswa serta penulis menyarankan agar pendekatan SAVI ini dapat terus diterapkan guru dalam proses pembelajaran di sekolah agar aktifitas dan hasil belajar siswa dapat lebih baik lagi.
03.PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR ANSAMBEL MUSIK MELALUI MEDIA MIDI PADA SISWA KELAS VIII H DI SMP NEGERI 3 UNGARAN
Download | Kris Hari SeptiantoSARI
Kris Hari Septianto. 2013. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Ansambel Musik Melalui Media Midi pada Siswa Kelas VIII H di SMP Negeri 3 Ungaran. Skripsi. Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dr. Udi Utomo, M.Si. Pembimbing II Drs. Wagiman Joseph, M.Pd.
Kata kunci: peningkatan, motivasi belajar, hasil belajar, ansambel musik, media midi.
Motivasi dan hasil belajar ansambel musik di SMP Negeri 3 Ungaran masih terdapat permasalahan yang disebabkan banyaknya siswa belum mencapai nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu nilai 70, sehingga masih tergolong rendah. Guna meningkatkan motivasi dan hasil belajar ansambel musik siswa, maka dilakukan penelitian dengan menerapkan media midi sebagai alat bantu pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan mengkaji berapa besar peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam memainkan ansambel musik dengan dibantu media midi.
Subjek yang diteliti adalah semua siswa kelas VIII H SMP Negeri 3 Ungaran sebanyak 33 siswa. Fokus penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan melalui dua siklus. Data yang diperoleh berupa prosentase motivasi belajar siswa berdasarkan hasil angket dan nilai hasil belajar ansambel musik dari penilaian unjuk kerja. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitaif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari hasil angket motivasi belajar siklus I pada aspek hadiah 78,79%, interaksi dengan guru 67,05%, dan kondisi saat pembelajaran berlangsung 76,26%. Sedangkan hasil angket motivasi belajar siklus II pada aspek hadiah 81,81%, interaksi dengan guru 71,21%, dan kondisi saat pembelajaran berlangsung 80,43%. Sementara hasil dari nilai rata-rata pada prasiklus sebesar 66,9 dan penilaian unjuk kerja pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 71,18, serta pada siklus II yang meningkat menjadi 79,33.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dengan media midi mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar ansambel musik. Saran yang diberikan dengan hasil penelitian ini khususnya kepada guru yaitu untuk meningkatkan hasil pembelajaran dan motivasi belajar seni musik perlu adanya variasi media pembelajaran karena terbukti dalam penelitian ini dengan penggunaan media midi sebagai alat bantu dalam mengajarkan ansambel musik, mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan juga meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu juga saat ini telah dikembangkan berbagai program musik yang dapat dioperasikan dengan perangkat komputer sehingga guru hendaknya meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan aplikasi program musik yang ada untuk meningkatkan kuailitas pembelajaran. Keterbatasan peneliti diharapkan dapat disempurnakan oleh guru untuk melanjutkan penelitian ini sehingga diharapkan seluruh siswa bisa mencapai nilai lebih dari cukup.
04.UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KETERAMPILAN BERMAIN GITAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII H DI SMP NEGERI 3 PATEBON KENDAL TAHUN AJARAN 2014/2015
Download | Fadhli Dzil IkramSARI
Dzil Ikram, Fadhli. 2014. Upaya Meningkatkan Minat dan Keterampilan Bermain Gitar Dengan Menggunakan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII H di SMP Negeri 3 Patebon Kendal Tahun Ajaran 2014/2015. JurusanPendidikan Seni Drama, Tari, dan MusikFakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang,Pembimbing: Drs. MohMuttaqin, M.Hum.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Jigsaw, Minat dan Keterampilan Bermain Gitar, SMP Negeri 3 Patebon Kendal.
Rendahnya minat dan keterampilan bermain gitar yang diperoleh siswa SMP Negeri 3 Patebon Kendal pada materi bermain gitar dipengaruhi oleh model pembelajarandan metode yang digunakan guru ketika meyampaikan materi.Oleh sebab itu, diperlukan sebuah model pembelajaran yang mampu meningkatkan minat dan keterampilan siswa dalam pembelajaran bermain gitar. Model pembelajaran kooperatif Jigsaw, dipilih untuk memperbaiki minat dan keterampilan siswa SMP Negeri 3 Patebon Kendal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis peningkatan minat dan keterampilan bermain gitar melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif Jigsawpada peserta didik kelas VIII H SMP Negeri 3 Patebon Kendal.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Pengambilan data dilaksanakan melaluitahap pra siklus,siklus 1, dan siklus 2. Teknik pengambilan datadengan teknik angket, observasi, wawancara, pengamatan, tes dan nontes. Teknik analisis data adalah deskriptif kuantitatif. Selain itu, peneliti juga menggunakan analisis refleksi dan pembahasan evaluatif dalam menyajikan bahasan dari hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan minat belajar bermain gitar siswa kelas VIII H SMP Negeri 3 Patebon Kendal. Hal ini dapat dilihat dari minat belajar bermain gitar siswa dari 31 orang siswa, diperoleh data prosentase awal minat bermain gitar sebanyak 14 (45,16%) siswa kategori minat rendah, 8 (25,80%) siswa kategori minat sedang, 9 (20,03%) siswa kategori minat tinggi pada kegiatan pra siklus, sebanyak 0 (0%) siswa kategori minat rendah, 20 (64,51%) siswa kategori minat sedang, 11 (35,48%) siswa kategori minat tinggi pada siklus I, dan sebanyak 0 (0%) siswa kategori minat rendah, 10 (32,25%) siswa kategori minat sedang,21 (67,74%) siswa kategori minat tinggi pada siklus II. Setelah semua siklus selesai dilakukan, minat belajar siswa meningkat sebanyak 13 (41,93%) dari kegiatan pra siklus. Selain itu, model pembelajaran Jigsaw juga dapat meningkatkan keterampilan bermain gitar siswa kelas VIII H SMP Negeri 3 Patebon Kendal. Hal ini dapat dilihat dari nilai tes bermain gitar pada masing-masing aspek yang diteliti. Dari 31 orang siswa, diperoleh data prosentase awal tes bermain gitar sebanyak 60% siswa mendapat nilai kurang, 30% siswa mendapat nilai sedang dan 10% siswa mendapat nilai baik pada kegiatan pra siklus, sebanyak 21% siswa nilai kurang, 60% siswa nilai sedang, dan 18% siswa nilai baik pada siklus I, dan sebanyak 7,5% siswa nilai kurang, 39% siswa nilai sedang, dan 52% siswa nilai baik pada siklus II. Setelah semua siklus selesai dilakukan, nilai tes bermain gitar siswa meningkat sebanyak 49% dari kegiatan prasiklus.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, guru disarankan untuk menerapkan model pembelajaran tersebut dalam materi-materi praktek lainnya baik untuk mata pelajaran seni musik maupun mata pelajaran yang lainnya. Meskipun begitu, masih banyak model pembelajaran lain yang sekiranya dapat diterapkan dalam pembelajaran seni musik.
05.PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATUnBABAK MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGANDAIAN DIRI PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 KRAMAT KAB. TEGAL
Download | Siska Novya Shinta DeviSARI
Devi, Siska NovyaShinta. 2013 Peningkatan Ketrampilan Menulis Naskah Drama Melalui Media Gambar Beseri Dengan Menggunakan Teknik Pengandaian Diri Pada Siswa Kelas VIII A SMP N 2 Kramat Kab.Tegal
Kata kunci: ketrampilan menulis, naskah drama, media gambar berseri, teknik pengandalian diri.
Pembelajaran menulis naskah drama kelas VIII A SMP N 2 Kramat menunjukkan hasil yang cukup memuaskan Hal ini disebabkan oleh tiga faktor yang berpengaruh yaitu faktor pendekatan yang digunakan guru dalam pembelajaran, faktor siswa, dan faktor lingkungan sekolah. Salah satu faktor yang paling berpengaruh dan harus segera dicari jalan keluarnya adalah faktor pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran. Selama ini, pendekatan yang digunakan guru masih tradisional dan kurang bervariasi. Ceramah menjadi pilihan utama dalam pembelajaran sehingga terkesan monoton. Hal ini, menyebabkan siswa merasa jenuh dan bosan dengan pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, adalah dengan mengubah pendekatan yang digunakan guru dalam pembelajaran.Salah satu pendekatan yang dapat digunakan sebagai alternatif yaitu dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan. Dalam pendekatan ini, guru diposisikan sebagai fasilitator dan motivator. Jadi, siswa yang dituntut untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
Berdasarkan paparan di atas, penelitian ini membahas permasalahan yaitu (1) bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis naskah drama siswa kelas VIII A SMP N 2 Kramat setelah mengikuti pembelajaran menulis naskah drama melalui media gambar berseri dengant eknik pengandalian diri, dan (2) bagaimana perubahan perilaku siswa kelas VIII A SMP N 2 Kramat setelah mengikuti pembelajaran menulis naskah drama melalui media gambar berseri dengan teknik pengandalian diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsi peningkatan keterampilan menulis naskah drama dan perubahan perilaku siswat ersebut setelah mengikuti pembelajaran menulis naskah drama melalui media gambar berseri dengan teknik pengandaian diri. Adapun manfaat penelitian ini adalah dapat memberi sumbangan teori mengenai pembelajaran menulis naskah drama melalui media gambar berseri dengan teknik pengandaian diri pada khususnya dan teori pembelajaran menulis pada umumnya. Selain itu, penelitian ini pun diharapkan bermanfaat bagi guru, siswa, dan sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus yang dilaksanakan pada siswa kelas VIII A SMPN 2 Kramat. Siklus I dan siklus II terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun variabel penelitiannya adalah keterampilan menulis naskah drama dan media gambar berseri dengan teknik pengandaian diri. Pengambilan data dilakukan dengan tes dan nontes. Alat pengambilan data tes yang digunakan yaitu berupa tes keterampilan menulis naskah drama, sedangkan alat pengambilan data nontes yang digunakanya itu berupa pedoman observasi, jurnal, wawancara, dan dokumen foto. Analisis data yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Berdasarkan analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual komponen pemodelan dapat meningkatkan keterampilan menulis naskah drama. Pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata sebesar 55,2 sedangkan padasiklus II, diperoleh nilai rata-rata sebesar75,15, jadi mengalami peningkatan dari siklus I kesiklus II sebesar 19,95 poin atau sebesar 36,14% dari rata-rata siklus I. Selain itu, perubahan perilaku dalam penelitian ini adalah para siswa menjadi lebih semangat, aktif mengikuti pembelajaran, dan siswa menjadi lebih senang serta termotivasi untuk mempraktekkannya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberi saran yaitu (1) para guru bahasa dan sastra indonesia dapat menggunakan media gambar berseri dengan teknik pengandaian diri untuk membelajarkan menulis naskah drama, (2) pembelajaran melalui media gambar berseri dengan teknik pengandaian diri dapat dijadikan sebagai alternatif bagi guru bidang studi lain dalam mengajar, (3) parapraktisi di bidang pendidikan atau peneliti lain dapat melakukan penelitian serupa dengan teknik pembelajaran yang berbeda.
Mau donasi lewat mana?
Kalau sudah melakukan DONASI silahkan hubungi ke no Whatshapp ini ya : WA-IG
Paypal
Bank BRI - An.Sarif Hidayatullah / Rek : 3702-0104-7715-536
DONASI ANDA PENTING UNTUK KAMI
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi "SEIKLASNYA" dengan klik tanda panah di atas. Alasannya Donasi klik DISINI
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi "SEIKLASNYA" dengan klik tanda panah di atas. Alasannya Donasi klik DISINI
Post a Comment